Kesehatan

Laktasi: Proses Alami Penuh Manfaat bagi Ibu dan Bayi

Laktasi adalah proses menyusui dari awal produksi ASI hingga sampai ke bayi. Proses laktasi sangat penting karena bertujuan untuk memberikan nutrisi dan kebutuhan makanan pada bayi baru lahir. Laktasi dimulai setelah melahirkan dan berlanjut selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Proses laktasi menjadi salah satu respons biologis dan hormonal yang terjadi saat trimester kedua kehamilan. Tubuh dapat memicu hormon tertentu untuk mulai produksi dan mengeluarkan ASI.

Sistem laktasi sering kali di ibaratkan sebagai sebuah pohon besar. Puting susu adalah batang pohon, saluran susu menjadi cabang-cabangnya, dan daunnya merupakan alveoli.

Manfaat Laktasi Bagi Ibu dan Bayi

Menyediakan sumber nutrisi bagi bayi adalah salah satu manfaat utama dari laktasi. Air susu ibu (ASI) adalah makanan alami yang kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada 6 bulan pertama sejak kelahiran.

ASI eksklusif kepada bayi sebaiknya diberikan hingga berusia 2 tahun lebih. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kesehatan bayi secara optimal.

  • Sumber Nutrisi Bagi Bayi
    Menyediakan sumber nutrisi bagi bayi adalah salah satu manfaat utama dari laktasi. Air susu ibu (ASI) adalah makanan alami yang kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada 6 bulan pertama sejak kelahiran. ASI eksklusif kepada bayi sebaiknya diberikan hingga berusia 2 tahun lebih. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kesehatan bayi secara optimal.
  • Meningkatkan Berat Badan Bayi yang Sehat
    ASI mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, laktasi juga mengandung hormon-hormon seperti insulin yang membantu mengatur metabolisme dan penyerapan nutrisi untuk membantu meningkatkan berat badan bayi.
  • Membantu Menurunkan Berat Badan
    Selama masa laktasi, tubuh akan memerlukan banyak energi tambahan untuk terus memproduksi dan memastikan ketersediaan air susu ibu bagi bayi. Sebagai besar energi tambahan tersebut diambil dari lemak yang disimpan selama kehamilan. Oleh karena itu, laktasi dapat membantu membakar lemak dan membantu ibu kembali ke berat badan sebelum kehamilan.
  • Meningkatkan Kecerdasan Anak
    Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi, laktasi juga dapat memberikan manfaat untuk perkembangan kognitif dan kecerdasan anak. Sebab, ASI juga mengandung nutrisi untuk perkembangan otak, terutama asam lemak omega-3 dan omega-6 yang diperlukan dalam pembentukan sel-sel otak.
  • Membantu Rahim Berkontraksi
    Setelah melahirkan, rahim akan mengalami proses involusi yaitu proses kembali ke ukuran normal. Selama masa laktasi, rangsangan pada puting payudara akan membantu otak untuk melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini mampu merangsang kontraksi otot rahim untuk membantu memulihkan rahim ke ukuran normalnya dan menghentikan pendarahan.
  • Mengurangi Risiko Depresi
    Laktasi dapat membantu mengurangi depresi pasca persalinan melalui pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin yang dapat memengaruhi suasana hati. Hormon yang dilepaskan akan membantu menciptakan perasaan nyaman sehingga membantu mengurangi risiko depresi pasca persalinan. Pastikan juga bayi memperoleh asupan ASI yang cukup untuk mencegah risiko penyakit dan menjaga perkembangan tubuh tetap optimal.
  • Mengurangi Risiko Penyakit
    Pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin selama laktasi memiliki efek positif pada kesehatan ibu, yaitu mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kanker payudara atau ovarium. Selain itu, penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui memiliki kecil kemungkinan untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Misalnya, jantung, stroke atau kematian akibat penyakit jantung. Di dalam ASI juga, terkandung antibodi dan sel darah putih yang dapat membantu melawan infeksi seperti telinga, asma, gangguan pencernaan, alergi, diabetes hingga sindrom kematian mendadak (SIDS). Oleh sebab itu, bayi membutuhkan ASI yang cukup untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh

Bagaimana Mengetahui Pelekatan yang Benar Dalam Proses Menyusui?

  • Mulut Bayi Terbuka Lebar
    Dalam proses menyusui, mulut bayi harus terbuka lebar agar areola (area coklat sekitar puting) masuk sepenuhnya. Tujuannya adalah supaya mendapatkan pelekatan yang erat, sehingga tidak mudah lepas dan membantu bayi untuk mengisap dengan efektif. Mulut bayi terbuka lebar ditandai dengan posisi bibir bawah bayi melengkung keluar dan bibir atasnya melebar.
  • Puting Masuk ke Dalam Mulut Bayi
    Puting payudara dan sebagian besar areola yang  masuk ke dalam mulut bayi menunjukkan bahwa perlekatan dalam proses menyusui sudah benar. Bagian puting yang masuk ke dalam mulut bayi akan mempermudah bayi dalam mendapatkan ASI. Selain itu, puting yang masuk sepenuhnya ke mulut bayi juga menunjukkan bahwa proses menyusui berjalan dengan baik dan nyaman.
  • Tidak Ada Rasa Nyeri
    Tidak merasakan nyeri saat menyusui juga menjadi tanda bahwa perlekatan dalam proses menyusui sudah benar. Pelekatan yang benar seharusnya terasa nyaman dan tidak menyebabkan rasa sakit pada ibu. Jika ibu merasakan nyeri saat bayi menyusu, hal tersebut menunjukkan bahwa bayi tidak melakukan pelekatan pada payudara dengan benar atau posisi dalam menyusui yang salah.
  • Bayi Aktif Mengisap dan Menelan
    Ketika proses menyusui berjalan dengan benar, bayi akan mengekspresikan beberapa tanda yang dapat ibu pantau. Pertama, bayi yang aktif saat menyusu akan terlihat sibuk mengisap, hal itu menunjukkan bahwa bayi berhasil mengeluarkan ASI dari payudara dengan efektif. Kedua, bayi akan menunjukkan tanda sedang menelan secara teratur. Menelan adalah proses penting bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI.
  • Bayi Tampak Puas Seusai Menyusui
    Setelah menyusui, bayi yang tampak terlihat puas dan tenang, bisa menjadi tanda bahwa perlekatan dalam proses menyusui sudah benar. Bayi yang tampak puas menunjukkan bahwa mereka sudah kenyang dan merasa nyaman selama proses menyusui. Selain itu, beberapa bayi yang puas selama menyusu mungkin akan tertidur atau tampak mengantuk setelah menyusui.

Peran Konsultan Laktasi Bagi Ibu Menyusui

Konsultan laktasi merupakan dokter spesialis yang menyediakan dukungan dan bimbingan bagi para ibu menyusui. Dokter spesialis harus menjalani pelatihan dan sertifikasi khusus untuk dapat menjalankan profesi tersebut.

Konsultan laktasi banyak dibutuhkan oleh ibu yang pertama kali memiliki anak dan sedang belajar bagaimana cara menyusui bayi. Peran utama konsultan laktasi adalah membantu ibu serta bayi mencapai kelekatan yang benar selama menyusui agar ASI terdistribusi dengan baik.

Konsultan laktasi juga memberikan dukungan emosional kepada ibu yang baru pertama kali menyusui serta mengedukasi pentingnya menyusui bagi bayi. Selain itu, konsultan laktasi akan membantu memberikan rekomendasi perawatan untuk masalah yang terjadi, seperti produksi ASI rendah, luka pada puting, atau masalah lain yang mengganggu proses menyusui.

Klinik Adera menyediakan kelas dan konseling Laktasi bagi para ibu hamil maupun bunda menyusui. Belajar langsung dengan ahlinya, jadwal yang bisa diatur sendiri dan tentunya nyaman.

Tunggu apalagi, segera daftar dan dapatkan manfaat yang penting bagi buah hati anda.

Bagikan ke media sosial
To top